Cara Bayar Iuran BPJS Melalui Bank, Indomaret, Alfamart, Internet Banking
Menjadi tua
adalah suatu keniscayaan, tetapi bahagia di hari tua adalah pilihan. Yah,
pilihan yang harus kita persiapkan dari jauh-jauh hari, kalau perlu sejak usia
20-an tahun kita merencanakan hari tua agar bahagia. Setiap orang pasti
memiliki versi bahagianya sendiri dan bisa jadi berbeda-beda. Bagaimana
mempersiapkan masa depan hari tua yang bahagia? Simak artikel dalam blog ini bagaimana agar daftar
impian Bahagia di Hari Tua bisa terwujud. Berikut daftar tips agar
bahagia di hari tua :
![]() |
image by kebudayaanindonesia.com |
1. Menjaga Kesehatan
Kesehatan adalah
investasi utama yang harus dijaga dan dipersiapkan sejak muda. Selain sebagai
tanda syukur kepada sang pencipta, menjaga kesehatan pun sangat besar manfaatnya
untuk diri kita sendiri. Pernah dengan istilah SADIKIN (Sakit Jadi Miskin)?
Yah, ternyata sakit itu mahal, loh. Bahkan yang kaya pun bisa menjadi miskin
karena uangnya bisa saja terkuras untuk biaya berobat. Jadi, sebanyak apapun
simpanan materi yang kita punya, sebanyak apapu n passive income yang dapat
kita hasilkan, jika tubuh kita sakit, rasanya kebahagian di hari tua pun
menjadi kurang sempurna. Oleh karena itu, investasi menjaga kesehatan sedari
muda sangatlah penting. Cintailah tubuh kita agar hingga beranjak tua pun kita
masih bisa menjalankan tugas kita sebagai makhluk Allah swt dan bermanfaat bagi
orang lain.
2. Mendidik Anak agar Menjadi Anak yang
Sholeh/Sholehah dan Mandiri
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga
perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang
sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
Memilik anak
yang sholeh dan sholehah adalah dambaan bagi setiap orang tua. Karena anak yang
sholeh/sholehah adalah salah satu investasi akhirat terbaik bagi orang tua.
Selain itu, tentu akan sangat membahagiakan jika di hari tua, kita diperhatikan
dan dicintai oleh anak dan cucu kita. Selain itu, perlu juga mendidik anak agar
mampu mandiri dan bertanggung jawab sesuai fitrahnya. Kita tidak mau kan
melihat anak kita yang usianya sudah produktif tapi masih meminta uang orang
tua untuk membeli barang pribadi yang sifatnya konsumtif? Atau melihat anak
lelaki kita yang sudah menikah, kondisi badan sehat dan mampu mencari nafkah,
tetapi untuk menafkahi keluarganya masih harus minta bantuan orang tuanya? Jika
hal tersebut terjadi di masa tua kita, tentu hal tersebut akan menjadi beban
baru di hari tua kita. Oleh karena itu, mendidik anak menjadi anak yang
sholeh/sholehah dan mandiri sesuai fitrahnya adalah salah satu investasi bagi
orang tua baik di dunia mau pun di akhirat.
3. Berusaha agar Mampu Bebas Finansial
Selain investasi
kesehatan, memiliki anak yang sholeh/sholehah, persiapan berupa materi juga
perlu dipertimbangkan. Saya teringat dengan salah seorang financial planner
yang mengatakan bahwa, ‘Kalau di umur 40 tahun hidupnya masih luntang lantung
tidak tahu arah, berarti ada yang miss di umur 20-30 tahunnya.” Rasulullah
bebas finansial pada usia 40 tahun. Jadi, dititik tersebut beliau bisa bebas melayani
umat. Tapi, bukan berarati kalau belum bebas finansial tidak bisa melayani umat
yah. Tetap salut dengan orang-orang di tengah keterbatasannya mampu memberikan manfaat
bagi orang lain. Supaya bisa bebas finansial di hari tua, tentu harus dimulai
sejak usia muda. Bisa mulai terjun di bisnis real atau investasi di beberapa
jenis investasi agar bisa memaksimalkan passive income. Kalau kata salah
seorang pengusaha, “Bisnisnya jalan, orangnya jalan-jalan.” Selain meningkatkan
p assive income, jangan lupa investasi akhiratnya, alias infaq dan sedekahnya.
Agar bahagia, juga berkah di hari tua.
4. Menabung untuk Hari Tua
Yang kadang
sering dilupakan oleh pekerja usia muda adalah persiapan dana untuk hari tua kelak.
Selagi kita masih bisa produktif, ada baiknya kita menyisihkan penghasilkan
kita untuk ditabung, sehingga bisa diambil manfaatnya ketika kita sudah tua
nanti. Menyiapkan dana pensiun sejak usia 20-an memberikan banyak keuntungan,
salah satunya adalah kita dapat berinvestasi dalam jumlah yang lebih kecil
untuk mendapatkan hasil yang sama. Salah satu cara untuk mempersiapkan tabungan
di hari tua adalah dengan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan .
Ada dua
program yang bisa dinikmati oleh pekerja saat sudah tidak produktif lagi ,
yaitu program Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun (JP). Meski terdengar
memiliki fungsi yang sama, namun manfaat yang bisa didapatkan pekerja dari
kedua program tersebut berbeda. Apa manfaat program Jaminan Hari Tua dan berapa
persen iuran BPJS Ketenagakerjaan? Manfaat dari program JHT berupa dana untuk
persiapan memasuki usia tua, dalam bentuk akumulasi dana yang berasal dari
iuran pekerja (2% dari upah yang dilaporkan) dan pengusaha (3,7% dari upah yang
dilaporkan), ditambah hasil pengembangan yang berasal dari pengelolaan dana
yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan. Dana JHT akan dibayarkan sekaligus saat
pekerja masuk usia pensiun, meninggal dunia, atau cacat total tetap. Sedangkan,
untuk program JP, iuran programnya dihitung sebesar 3%, yang terdiri atas 2% iuran
pemberi kerja dan 1% iuran pekerja. Dana Jaminan Pensiun (JP) akan diterima oleh pekerja setiap
bulan saat masuk pensiun, meninggal dunia, atau cacat total tetap. Pengelolaan
dana JHT dilaksanakan dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian,kepatuhan pada
regulasi, kesesuaian dengan liabilitas program dan hasil optimal kepada peserta.
Kemananan dana JHT juga dijamin oleh pemerintah, sehingga dapat dikatakan bebas
risiko, sehingga peserta tidak perlu khawatir dananya hilang.
Keunggulan lain yang dimiliki oleh BPJS Ketenagakerjaan adalah telah memiliki aplikasi
BPJSTK mobile yang dapat diunduh di smartphone android maupun iOS. Dalam aplikasi
tersebut peserta dapat mengecek saldo JHT dan upah yang dilaporkan. Jika
peserta menemukan ketidaksesuaian dengan upah yang sebenarnya, peserta dapat
menggunakan fasilitas layanan pengaduan pada aplikasi tersebut untuk melapor
kepada BPJS Ketenagakerjaan. Oya, penting sekali untuk mengecek upah yang
dilaporkan sesuai dengan besaran upah kita sebenarnya. Hal ini berkaitan dengan
manfaat JHT yang akan kita terima kelak. Pengalaman beberapa teman yang
memutuskan untuk pensiun dini dan mengambil dana JHT nya, ternyata dana JHT nya
cukup untuk dijadikan modal usaha, loh. Yah, dana JHT tidak hanya bermanfaat di
saat kita sudah tua, tetapi juga bermanfaat pada saat kita memutuskan untuk pensiun
dini. Namun, tetaplah bijak dalam menggunakan dana JHT jika seandainya akan
diambil lebih awal.
![]() |
Aplikasi BPJSTK Mobile |
Bagaimana? Apakah Anda siap bahagia di hari tua? Jangan tunggu lama lagi, daftar sekarang juga menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan.
cara bayar bpjs lewat indomaret
cara bayar bpjs lewat atm bca cara membayar iuran bpjs melalui bank cara pembayaran bpjs tunai cara bayar bpjs pertama kali cara bayar bpjs lewat internet banking bayar bpjs di alfamartbayar bpjs telat
cara bayar bpjs lewat indomaret
cara bayar bpjs lewat atm bca cara membayar iuran bpjs melalui bank cara pembayaran bpjs tunai cara bayar bpjs pertama kali cara bayar bpjs lewat internet banking bayar bpjs di alfamartbayar bpjs telat